Iklan 728x90 inSastra.com

Lomba Sastra

Kenali Majas #17 - Kolokasi


 
Majas Kolokasi

Dalam berkomunikasi, terkadang kita menggunakan gabungan kata berbeda untuk mewakili istilah lain. gabungan kata tersebut biasanya jika dipisah akan memiliki makna yang berbeda dengan istilah yang diwakili, namun karena sudah menjadi hal umum di masyarakat, hal tersebut bukanlah suatu masalah. Nah, itulah yang disebut kolokasi.


Sebelumnya: Kenali Majas #16 - Klimaks


Daftar Isi [Sembunyikan]

Definisi Kolokasi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kolokasi diterjemahkan sebagai asosiasi tetap antara kata dan kata lain dalam lingkungan yang sama. Sejalan dengan itu, wikipedia juga mendefinisikan kolokasi sebagai asosiasi tetap antara sau kata dengan kata lain yang berdampingan dalam satu kalimat. Tidak jauh dari itu, Nyoman Kutha Ratna mengartikan kolokasi sebagai asosiasi permanen pada satu kata dengan kata lain.

Dari beberapa pengertian tersebut, dapat diketahui bahwa majas kolokasi adalah majas penegasan yang berbentuk asosiasi atau keterpautan satu kata dengan kata yang tetap, permanen, atau sudah dianggap lazim di masyarakat. Kata-kata yang diasosiasikan tersebut biasanya jika diartikan secara harfiah memiliki makna yang berbeda dengan istilah yang akan diwakili serta seolah-olah tidak dapat dipersatukan. Namun dalam bentuknya sebagai majas kolokasi, gabungan dari kedua kata tersebut menjadi padu dan mampu mewakili istilah lainnya. Hal ini membuat majas kolokasi menjadi mirip dengan majas metafora. Namun dalam pengertian dan fungsinya, kedua majas ini adalah majas yang berbeda. Selain itu, kolokasi bersifat permanen dan diterima oleh masyarakat, sedangkan metafora biasanya bersifat sementara dan dipengaruhi oleh imajinasi penulisnya.


Contoh Kolokasi

Bagaimana caranya menghukum mafia hukum?
Pasar itu habis dilahap si jago merah.

Pada contoh pertama, kolokasi terletak pada gabungan kata "mafia hukum". Kedua kata tersebut terkesan bertolak belakang mengingat pada umumnya para mafia merupakan pihak yang menjauhi hukum. Namun dengan kolokasi yang menautkan dua kata tersebut menghasilkan istilah baru yang pemakaiannya diterima oleh masyarakat. Begitu pula pada contoh kedua yang mengasosiasikan kata "jago" dan kata "merah". Secara harfiah, ayam jago tidak mungkin berwarna merah. Namun majas kolokasi menggabungkan kedua kata tersebut sehingga menjadi istilah baru. Istilah "jago merah" juga lebih mengesankan dalam hal pemaknaan. Coba bandingkan dengan kalimat "pasar itu habis dilahap api." (inSastra/Amry Rasyadany)


Contoh Kolokasi


Referensi



No comments

Salam pegiat sastra .....

Bagaimana tanggapan Anda mengenai tulisan di atas?
Berkomentarlah dengan bahasa yang santun dan berikan manfaat untuk sesama.

Kami juga menerima kritik dan saran yang membangun, serta pertanyaan seputar kesusastraan. Mari bersama membentangkan wawasan kesusastraan.