Iklan 728x90 inSastra.com

Lomba Sastra

Kenali Majas #19 - Paralelisme


 

Majas Paralelisme

Majas paralelisme biasa ditemukan dalam puisi lama berbentuk mantra. Meski begitu, paralelisme juga kerap ditemukan dalam puisi-puisi modern karena memiliki karakteristik yang dapat melahirkan efek estetik dalam puisi.


Sebelumnya: Kenali Majas #18 - Koreksio/Epanortosis


Daftar Isi [Sembunyikan]

Definisi Paralelisme

Paralelisme dalam bahasa Inggris (paralllelism) berarti memiliki sifat paralel atau sejajar. Dalam ilmu kebahasaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan paralelisme sebagai pemakaian bentuk sintaksis yang sepadan. Berdasarkan pengertian tersebut, maka dapat diketahui bahwa paralelisme berkaitan dengan bentuk sintaksis atau susunan kata atau kalimat yang bersifat sepadan atau sejajar.

Berkenaan dengan majas atau gaya bahasa, paralelisme dalam Kamus Istilah Sastra yang disusun oleh Abdul Razak dan kawan-kawan diartikan sebagai kesejajaran dalam bentuk atau makna frasa yang diletakkan secara berdekatan. Sedangkan Nyoman Kutha Ratna mendefinisikan majas paralelisme sebagai kesejajaran kata-kata atau frasa dengan fungsi yang sama.

Paralelisme dapat berupa dua atau lebih susunan kata-kata, frasa, atau bahkan kalimat yang sejajar atau sepadan dan disampaikan secara berurutan. Karena sifat tersebut, paralelisme terkadang terlihat seperti pengulangan. Namun paralelisme tidak hanya terbatas pada kesetaraan bentuk, paralelisme juga bisa berupa kesetaraan makna.


Contoh Pralelisme

Ya Allah, sungguh waktu duha adalah waktu duha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, dan penjagaan adalah penjagaan-Mu.
Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani

Pada contoh pertama merupakan potongan doa yang biasa dipanjatkan oleh umat Islam sehabis salat duha. Dalam doa dapat terlihat susunan frasa yang sifatnya sejajar. Frasa "waktu duha adalah waktu duha-Mu", "keagungan adalah keagungan-Mu", "keindahan adalah keindahan-Mu", "kekuatan adalah kekuatan-Mu", serta "penjagaan adalah penjagaan-Mu" adalah susunan frasa yang memiliki tingkatan makna yang sepadan atau sejajar. Penggunaan paralelisme dalam contoh pertama memberikan penegasan bahwa segala sesuatu adalah milik Allah.

Sedangkan contoh kedua merupakan semboyan pendidikan yang digagas oleh Ki Hajar Dewantara yang memiliki arti "di depan menjadi teladan, di tengah-tengah membangun motivasi, dari belakang memberi dukungan". Semboyan tersebut disusun dari kata-kata dengan tingkatan makna sepadan yang tidak hanya memberi penegasan, namun juga menimbulkan kesan estetis melalui keterangan posisi (depan, tengah, belakang) yang digunakan. (inSastra/Amry Rasyadany)


Contoh Paralelisme

Referensi


No comments

Salam pegiat sastra .....

Bagaimana tanggapan Anda mengenai tulisan di atas?
Berkomentarlah dengan bahasa yang santun dan berikan manfaat untuk sesama.

Kami juga menerima kritik dan saran yang membangun, serta pertanyaan seputar kesusastraan. Mari bersama membentangkan wawasan kesusastraan.