Iklan 728x90 inSastra.com

Lomba Sastra

Kenali Majas #21 - Pleonasme


 

Majas Pleonasme

Dalam berkomunikasi sehari-hari, terkadang kita menambahkan kata-kata tersentu yang sejatinya tidak terlalu berarti atau berguna dalam pembentukan makna kalimat. Namun demi mempertegas kalimat yang ditulis atau diucapkan, hal tersebut tetap dilakukan. Itulah pleonasme, gaya bahasa yang kerap hadir dalam bahasa Indonesia, meskipun pemakainya terkadang tidak menyadarinya.


Sebelumnya: Kenali Majas #20 - Pararima


Daftar Isi [Sembunyikan]

Definisi Pleonasme

Secara bahasa, pleonasme dapat dimaknai sebagai penggunaan kata-kata yang berlebihan dari apa yang sebenarnya dibutuhkan. Dalam KBBI, pleonasme diartikan sebagai pemakaian kata-kata yang lebih daripada yang diperlukan.

Dalam konteks majas, istilah pleonasme juga tak jauh berbeda dari pengertian asalnya. Kamus Istilah Sastra yang disusun oleh Abdul Razak Zaidan dan kawan-kawan mendefinisikan pleonasme sebagai penambahan kata yang tidak diperlukan secara berlebihan. Sejalan dengan itu, Nyoman Kutha Ratna juga mengartikan pleonasme sebagai pemberian keterangan secara berlebihan.

Hal yang dimaksud 'berlebihan' dalam pleonasme berbeda dengan majas hiperbola. Dalam konteks ini, 'berlebihan' cenderung kepada adalah penggunaan kata-kata yang sesungguhnya tidak perlu. Maksud dari suatu kalimat sudah dapat tersampaikan meskipun tidak terdapat kata tersebut. Namun demi menegaskan maksud yang disampaikan, maka kata yang dianggap berlebihan itu tetap dimasukkan dalam kalimat. Oleh karena itu, pleonasme termasuk dalam kelas majas penegasan.

Di samping itu, pleonasme juga sering disamaartikan sebagai majas tautologi. Meskipun sama-sama menggunakan kata yang tidak perlu, tautologi sesungguhnya menggunakan kata lain atau sinonim dari kata yang sudah dipakai sebelumnya. Sedangkan pleonasme menggunakan kata yang maksudnya secara implisit sudah terkandung dalam kata sebelumnya


Contoh Pleonasme

Dia mendapat kado ulang tahun berupa tiga buah mobil mewah yang mahal.
Di pusara bapaknya, perempuan itu bunuh diri mengakhiri hidupnya.

Penggunaan keterangan 'yang mahal' yang ada pada contoh pertama termasuk majas pleonasme. Tanpa ada keerangan tersebut, pesan yang akan disampaikan dalam kalimat contoh pertama sudah tersampaikan dengan baik. Namun untuk menegaskan kesan 'mewah' pada kalimat tersebut, maka ditambahkan keterangan 'yang mahal' yang sebenarnya sesuatu yang mewah sudah pasti mahal.

Demikian pula halnya pada contoh kedua, kata 'mengakhiri hidupnya' sesungguhnya tidak diperlukan dalam kalimat tersebut. Ini dikarenakan kata 'bunuh diri' yang mendahuluinya yang juga memiliki makna 'mengakhiri hidup'. (inSastra/Amry Rasyadany)


Contoh Pleonasme

Referensi




No comments

Salam pegiat sastra .....

Bagaimana tanggapan Anda mengenai tulisan di atas?
Berkomentarlah dengan bahasa yang santun dan berikan manfaat untuk sesama.

Kami juga menerima kritik dan saran yang membangun, serta pertanyaan seputar kesusastraan. Mari bersama membentangkan wawasan kesusastraan.