Iklan 728x90 inSastra.com

Lomba Sastra

Huruf-Huruf dalam Bahasa Indonesia


Ilustrasi Huruf-Huruf dalam Bahasa Indonesia
Sumber: freepik.com

Bahasa merupakan salah satu metode yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi antar sesamanya. Pada mulanya, komunikasi sesama manusia terjalin melalui bahasa lisan. Seiring berjalannya waktu, manusia mulai menggunakan simbol-simbol untuk mewakili bahasa dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan simbol tersebut kemudian berkembang hingga menjadi huruf-huruf yang kita kenal saat ini.

Hampir seluruh bahasa di dunia saat ini memiliki hurufnya masing-masing. Tak terkecuali pada bahasa Indonesia. Sama halnya dengan kebanyakan bahasa di dunia, secara resmi bahasa Indonesia mengadopsi huruf latin untuk mewakili bunyinya. Meski begitu, perbedaan dalam penggunaan dan pembunyian huruf antara bahasa Indonesia dengan bahasa lainnya sangat mungkin ada. Hal ini dikarenakan terdapat penyesuaian pelafalan huruf latin dengan berbagai pertimbangan seperti bunyi bahasa daerah yang sudah melekat di lidah orang Indonesia.


Daftar Isi [Sembunyikan]

Pengertian Huruf

Istilah huruf sendiri berasal dari bahasa Arab (حُرُوْفٌ) yang secara bahasa dapat berarti cara, surat, atau dialek. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, huruf memiliki arti tanda aksara dalam tata tulis yang melambangkan bunyi bahasa. Selain huruf, masyarakat Indonesia juga mengenal istilah aksara yang berasal dari bahasa Sansekerta (अक्षर). KBBI mendefinisikan aksara sebagai sistem tanda grafis yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi. Secara sederhana, istilah huruf dan aksara memiliki makna yang sama yaitu simbol atau lambang dalam bentuk visual yang digunakan dalam tata tulis untuk mewakili bunyi atau ujaran dalam suatu bahasa.

Selain itu, dikenal pula istilah abjad yang berasal dari bahasa Arab (أَبْجَدٌ). Abjad sendiri adalah kumpulan huruf berdasarkan urutan yang lazim digunakan dalam bahasa tertentu.Untuk bahasa Indonesia, huruf atau aksara yang digunakan adalah huruf atau aksara Latin. Sedangkan abjad yang digunakan adalah susunan huruf Latin dari 'A' sampai 'Z' yang berjumlah 26 huruf. Secara lengkap mengenai huruf abjad yang digunakan dalam bahasa Indonesia dapat dilihat dalam tabel berikut ini:


Huruf

Nama

Pengucapan

Kapital

Nonkapital

A

a

a

a

B

b

be

C

c

ce

D

d

de

E

e

e

é

F

f

ef

èf

G

g

ge

H

h

ha

ha

I

i

i

i

J

j

je

K

k

ka

ka

L

l

el

èl

M

m

em

èm

N

n

en

èn

O

o

o

o

P

p

pe

Q

q

ki

ki

R

r

er

èr

S

s

es

ès

T

t

te

U

u

u

u

V

v

ve

W

w

we

X

x

eks

èks

Y

y

ye

Z

z

zet

zèt

Sumber: Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Edisi Keempat

Dalam bahasa Indonesia, setidaknya dikenal empat kelompok huruf yang dapat melambangkan suatu bunyi. Keempat kelompok huruf tersebut adalah huruf vokal, huruf konsonan, huruf diftong, dan gabungan huruf konsonan.



Huruf Vokal

Huruf vokal merupakan sekelompok huruf yang melambangkan fonem atau bunyi vokal. Fonem vokal sendiri merupakan bunyi yang tercipta dari aliran udara yang melalui alat ucap dan tidak terhambat. Huruf vokal juga dikenal dengan istilah huruf hidup oleh masyarakat Indonesia.

Terdapat 5 huruf vokal dalam bahasa Indonesia yaitu a, e, i, o, dan u. Contoh pemakaian huruf vokal dalam bahasa Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut ini:


Huruf  Vokal

Contoh Posisi Awal

Contoh Posisi Tengah

Contoh Posisi Akhir

a

anak

jari

kera

e (é)

ékonomi

béntol

saté

e (è)

pèci

cèrèk

kèrè

e (ê)

êmpuk

sêrang

hektarê

i

ikan

piring

nasi

o

opak

peron

foto

u

umur

sarung

perahu

Sumber: diolah dari buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia

Dalam penggunaannya, huruf vokal e dapat disertai dengan diakritik seperti é, è, ê. Diakritik é juga dikenal sebagai e taling terbuka atau e acute dilafalkan dengan [e] seperti pada kata matré, jénggér dan lélé. Diakritik è juga dikenal sebagai e taling tertutup atau e grave dilafalkan dengan [ɛ] seperti pada kata kèrè, pèna, dan lèna. Sekilas, diakritik é dan è tidak memiliki perbedaan bunyi. Suara dari dikaritik è mirip dengan diakritik é dengan bentuk bukaan mulut yang lebih lebar. Selain itu, beberapa pihak berpendapat bahwa pembedaan kedua diakritik ini dalam bahasa Indonesia tidaklah signifikan. Hal tersebut dikarenakan meskipun terdapat kesalahan pelafalan, tidak akan menimbulkan kesalahan tafsir.

Lain halnya dengan diakritik ê yang juga dikenal sebagai e pepet atau e sirkumfleks dan biasa ditulis hanya dengan simbol e. Diakritik ê dilafalkan dengan [ə] yang terdapat seperti pada kata êmpuk, sêrabi, dan kamuflasê. Pelafalan diakritik ê memiliki bunyi yang jelas terdegar berbeda dengan diakritik é dan è. Selain itu, perbedaan pelafalan antara ê dengan é (è) pada beberapa kata berpotensi menimbulkan perbedaan makna. Misalnya pada kata téras dan têras, sérak dan sêrak, serta séri dan sêri.

Penggunan diakritik dalam tata tulis bahasa Indonesia pada mulanya tidak hanya digunakan pada huruf e semata, namun juga pada huruf-huruf lain untuk membedakan cara pelafalannya. Namun kemudian penggunaan diakritik untuk bahasa Indonesia (dan Melayu) dihapuskan dengan asumsi bahwa penutur bahasa Indonesia telah memahami pelafalannya dengan benar. Selain itu, penghilangan diakritik juga dinilai lebih praktis dalam penerapannya. Sehingga saat ini penggunaan diakritik hanya tersedia untuk huruf vokal e dalam situasi-situasi tertentu saja.



Huruf Konsonan

Huruf konsonan adalah sekolompok huruf yang menjadi lambang untuk bunyi konsonan. Bunyi konsonan sendiri merupakan bunyi atau fonem yang dihasilkan dengan memberikan hambatan bagi udara yang mengalir melalui alat ucap. Dalam bahasa Indonesia terdapat 21 huruf konsonan seperti yang tercantum pada tabel berikut ini:



Huruf Konsonan

Contoh Posisi Awal

Contoh Posisi Tengah

Contoh Posisi Akhir

b

becak

kebuli

kitab

c

cermin

kancing

-

d

durian

sendu

abad

f

fantasi

safari

taraf

g

gajah

segan

gudeg

h

hati

sehat

cerah

j

jangan

sejak

mikraj

k

kamu

jika

anak

l

lihat

sellang

muncul

m

makan

sama

ayam

n

nisan

senang

salin

p

pintu

sepatu

kerap

q

qiraah

Aqsa

-

r

rehat

seru

segar

s

sejuk

asik

malas

t

tunggu

satir

kasat

v

vaksin

kurva

molotov

w

walau

kawan

takraw

x

xiloid

-

-

y

yakni

sayang

-

z

zaman

izin

juz

Sumber: diolah dari buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia

Huruf q dan x secara khusu hanya dipergunakan untuk nama diri dan keperluan ilmu pengetahuan. Selain itu, huruf x di awal kata dibaca [s]. Sedangkan huruf x di tengah dan akhir kata akan diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi ks.


Huruf Diftong

Huruf diftong merupakan dua huruf vokal yang melambangkan satu bunyi vokal. Meskipun terdiri dari dua vokal, huruf diftong termasuk dalam satu suku kata.Terdapat 4 huruf diftong dalam bahasa Indonesia yaitu ai, au, ei, dan oi seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut:


Huruf Diftong

Contoh Posisi Awal

Contoh Posisi Tengah

Contoh Posisi Akhir

ai

ain

kaisar

selai

au

auditor

daulat

payau

ei

eigen

seismograf

survei

oi

-

boikot

amboi

Sumber: diolah dari buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia

Gabungan Huruf Konsonan

Gabungan huruf konsonan adalah dua huruf konsonan yang melambangkan satu bunyi konsonan. Terdapat 4 macam gabungan huruf konsonan yang ada dalam bahasa Indonesia. Keempat macam gabungan huruf konsonan tersebut adalah kh, ng, ny, dan sy.


Gabugan Huruf Konsonan

Contoh Posisi Awal

Contoh Posisi Tengah

Contoh Posisi Akhir

kh

khazanah ikhtisar

nasikh

ng

ngeri sengat

remang

ny

nyawa senyap

-

sy

syair

masyarakat

arasy

Sumber: diolah dari buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia

(inSastra/Amry Rasyadany)


Referensi

No comments

Salam pegiat sastra .....

Bagaimana tanggapan Anda mengenai tulisan di atas?
Berkomentarlah dengan bahasa yang santun dan berikan manfaat untuk sesama.

Kami juga menerima kritik dan saran yang membangun, serta pertanyaan seputar kesusastraan. Mari bersama membentangkan wawasan kesusastraan.