Kenali Majas #24 - Repetisi Anadiplosis
Majas repetisi anadiplosis kurang populer di masa sekarang. Namun majas yang satu ini merupakan gaya yang kerap dipakai dalam kesusastraan lama, khususnya pada model pantun berkait. Anadiplosis juga terkadang disebut dengan anasrof. Sedangkan anastrof sendiri memiliki kesamaan dengan majas inversi.
Sebelumya: Kenali Majas #23 - Repetisi Aliterasi
Definisi Anadiplosis
Beberapa pakar berpendapat bahwa majas anadiplosis merupakan majas yang sama dengan majas anastrof. Nyoman Kutha Ratna setidaknya menyebutkan empat istilah yang merujuk kepada majas repitisi jenis ini yaitu anadiplosis atau epanadiplosis atau anastrof atau epanastrof. Di sisi lain, terdapat beberapa pihak yang menyamaartikan majas anastrof dengan majas inversi. Majas inversi sendiri berarti pembalikan pola kalimat dari subjek-predikat menjadi predikat-subjek Penjelasan lebih lanjut perihal majas anastrof dapat ditemukan pada Kenali Majas #14 - Inversi/Anastrof.
Demi menghindari pemaknaan yang tumpang tindih, penulis lebih memilih istilah anadiplosis untuk mewakili majas repetisi yang satu ini. Anadiplosis dalam bahasa Yunani (αναδίπλωσης) berarti melipat. Dalam konteks majas, anadiplosis merupakan bagian dari majas repetisi atau pengulangan. Nyoman Kutha Ratna mengartikan anadiplosis sebagai kata atau kelompok kata terakhir yang diulang pada kalimat berikutnya. Sejalan dengan itu, Abdul Razak Zaidan juga mendefinisikan anadiplosis (anastrof) dengan repetisi kata di akhir larik yang satu mengawali larik berikutnya. Dapat disimpulkan bahwa anadiplosis merupakan majas penegasan berbentuk repetisi dengan mengulang kata atau kelompok kata yang ada di akhir suatu baris menjadi kata aau kelompok kata embuka untuk baris selanjutnya.
Nyoman Kutha Ratna dan Abdul Razak Zaidan menyebutkan bahwa bentuk majas anadiplosis sering ditemukan pada pantun berkait. Meski begitu, anadiplosis bukanlah suatu syarat atau pakem yang harus ada dalam penciptaan pantun berantai.
Contoh Anadiplosis
Presiden pindahkan ibu kota. Ibu kota baru bernama Nusantara.
Menguning padi si anak tani. Si anak tani riang menari-nari.
Pengulangan kata 'ibu kota' dan 'si anak tani' pada dua kalimat di atas merupakan contoh anadiplosis. 'Ibu kota' dan 'si anak tani' merupaka kelompok kata yang menutup kalimat pertama lalu kemudian diulangi untuk membuka kalimat berikutnya. Pengulangan tersebut tidak hanya bertujuan untuk mempertegas, namun juga memperindah bentuk kalimat. (inSastra/Amry Rasyadany)
No comments
Salam pegiat sastra .....
Bagaimana tanggapan Anda mengenai tulisan di atas?
Berkomentarlah dengan bahasa yang santun dan berikan manfaat untuk sesama.
Kami juga menerima kritik dan saran yang membangun, serta pertanyaan seputar kesusastraan. Mari bersama membentangkan wawasan kesusastraan.