Iklan 728x90 inSastra.com

Lomba Sastra

Tata Tulis dalam Bahasa Indonesia


Tata Tulis dalam Bahasa Indonesia
sumber: freepik.com

Bangsa yang besar adalah bangsa yang bangga akan identitas dan budayanya, termasuk bahasa. Para pemuda Indonesia juga sudah bersumpah pada tanggal 28 Oktober 1928 dalam momentum Sumpah Pemuda. Salah satu poin dari Sumpah Pemuda adalah bahwa putra dan putri Indonesia bersumpah untuk menjunjung tinggi bahasa persatuan, yakni bahasa Indonesia. Hal tersebut membuktikan bahwa modal awal dalam membangun suatu bangsa telah terpatri dalam diri setiap pemuda bangsa ini.

Sebagai salah satu bentuk budaya, bahasa Indonesia perlu dilestarikan dan diterapkan dengan baik dan benar. Sayangnya, mayoritas masyarakat Indonesia masih abai terhadap penggunaan bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah. Agar kesalahan tersebut tidak berlarut-larut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa menerbitkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia atau PUEBI.

Daftar Isi [Sembunyikan]


Sejarah Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia

PUEBI sendiri memiliki sejarah yang cukup panjang. Dalam prakata PUEBI edisi keempat tahun 2016 disebutkan bahwa cikal bakal PUEBI sudah ada sejak tahun 1901 yang berbentuk peraturan ejaan bahasa Melayu dengan huruf Latin. Peraturan tersebut dirancang oleh Ch. A. van Ophuijsen yang dibantu oleh Engku Nawawi gelar Soetan Ma'moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim. Sepuluh tahun setelah dicetuskannya Sumpah Pemuda, Kongres Bahasa Indonesia Pertama diselenggarakan di Solo. Kongres tersebut merekomendasikan agar ejaan bahasa Indonesia lebih banyak diinternasionalkan.

Tahun 1947, Menteri Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan memperbarui ejaan menjadi lebih sederhana yang dikenal dengan julukan Ejaan Republik. Kemudian dalam Kongres Bahasa Indonesa Kedua pada tahun 1954 menyarankan untuk dibentuknya badan yang bertugas menyusun ejaan bahasa Indonesia yang praktis. Lembaga tersebut kemudian merumuskan patokan-patokan baru pada tahun 1957.

Selanjutnya, program pembakuan bahasa Indonesia secara menyeluruh dirumuskan. Panitia Ejaan Bahasa Indonesia menyusun rancangan program tersebut sejak tahun 1966.  Rancangan tersebut lalu ditanggapi dan dikaji secara luas secara nasional oleh berbagai kalangan selama beberapa tahun. Pada peringatan Proklamasi Kemerdekaan tahun 1972, diterbitkan aturan ejaan yang baru dengan nama Ejaan yang Disempurnakan (EYD) yang dibarengi dengan buku Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan (PUEYD) yang memuat kaidah ejaan yang lebih luas.

PUEYD edisi kedua diterbitkan pada tahun 1988. Sedangkan PUEYD edisi ketiga diterbitkan pada tahun 2009. Pada tahun 2016, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengubah nama PUEYD menjadi Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Selain mengakomodasi pesatnya perkembangan bahasa Indonesia, PUEBI juga diharapkan dapat mempercepat proses penertiban dalam berbahasa Indonesia. Dengan begitu, fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dapat diperteguh.



Kontribusi inSastra.com dalam Memasyarakatkan PUEBI

inSastra.com sebagai media kesusatraan dengan bahasa yang menjadi bahan bakunya, sudah semestinya turut ambil bagian dalam upaya memperteguh bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. Oleh karena itu, inSastra.com menerbitkan tulisan berjudul Tata Tulis Bahasa Indonesia yang memuat kaidah tata tulis dalam bahasa Indonesia.

Bahasan pokok dalam tulisan ini adalah pedoman ejaan dalam bahasa Indonesia dengan dilengkapi penjelasan secara singkat mengenai penerapannya. Pembahasan dalam Tata Tulis Bahasa Indonesia dipecah menjadi beberapa artikel agar memudahkan dalam proses akses dan memfokuskan pokok bahasan. Tulisan ini mengambil referensi dari berbagai sumber dengan  menggunakan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia edisi keempat tahun 2016 sebagai rujukan utama.

Tulisan ini harapannya dapat mendukung upaya Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dalam menertibkan penggunaan bahasa Indonesia di masyarakat. Di sisi lain, semoga tulisan ini juga dapat mempermudah masyarakat dalam mengakses dan memahami informasi mengenai ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar berdasarkan kaidahnya.


Tata Tulis Bahasa Indonesia

Pemakaian Huruf


Penulisan Kata

  • Mengenal Kata Dasar dan Pemenggalan Kata
  • Kaidah Bentuk Ulang dan Gabungan Kata
  • Kata Berimbuhan dalam Bahasa Indonesia
  • 'Di' Terpisah dan Dirangkai, Apa Bedanya?
  • Partikel dalam Bahasa Indonesia
  • Partikel 'Pun' Seharusnya Ditulis Terpisah atau Dirangkai?
  • Kaidah Penulisan Singkatan dan Akronim
  • Kaidah Penulisan Angka dan Bilangan
  • Perbedaan Kata Ganti dan Kata Sandang

Pemakaian Tanda Baca

  • Kaidah Pemakaian Tanda Titik (.)
  • Kaidah Pemakaian Tanda Koma (,)
  • Perbedaan Pemakaian Tanda Titik Koma (;) dan Titik Dua (:)
  • Tanda Hubung (-) dan Tanda Pisah (—)
  • Penggunaan Tanda Tanya (?), Seru (!), dan Elipsis (...)
  • Apa Perbedaan Tanda Petik Ganda ("..."), Petik Tunggal ('...'), dan Apostrof (')?
  • Mengenal Berbagai Tanda Kurung dan Penggunaanya
  • Penggunaan Tanda Garis Miring (/) dan Ampersand (&)

Penulisan Unsur Serapan

  • Kaidah Penulisan Unsur Serapan

(inSastra/Amry Rasyadany)



No comments

Salam pegiat sastra .....

Bagaimana tanggapan Anda mengenai tulisan di atas?
Berkomentarlah dengan bahasa yang santun dan berikan manfaat untuk sesama.

Kami juga menerima kritik dan saran yang membangun, serta pertanyaan seputar kesusastraan. Mari bersama membentangkan wawasan kesusastraan.