Kenali Majas #27 - Repetisi Asonansi
Majas repetisi asonansi menyerupai repetisi aliterasi. Keduanya sama-sama gaya bahasa dengan menggunakan perulangan bunyi. Aliterasi mengulangi bunyi konsonan, sedangkan asonansi mengulangi bunyi vokal.
Definisi Asonansi
Dalam bahasa Belanda, kata assonantie dapat diartikan sebagai perulangan bunyi atau purwakanti. Dalam bahasa Indonesia, asonansi merujuk kepada perulangan bunyi vokal. Sedangkan untuk perulangan bunyi konsonan lebih dikenal dengan istilah aliterasi. Selengkapnya mengenai repetisi aliterasi dapat dibaca di Kenali Majas #23 - Repetisi Aliterasi.
Dalam Kamus Isilah Sastra yang disusun oleh Abdul Razak Zaidan dan tim mengartikan asonansi sebagai perulangan bunyi vokal yang berurutan atau rima terbuka. Nyoman Kutha Ratna secara singka menartikan asonansi sebagai perulangan bunyi vokal. Dwi Susanto menyebutkan bahwa asonansi merupakan pengulangan bunyi vokal baik diikuti dengan konsonan yang sama maupun konsonan yang berbeda dalam satuan larik yang sama.
Terkadang akan timbul kebingungan terkait apa perbedaan antara repetisi asonansi dan repetisi aliterasi. Secara sederhana, alititerasi lebih menekankan pada bentuk pengulangan bunyi konsonan. Sedangkan asonansi lebih cenderung kepada pengulangan bunyi vokal. Selain itu, antara asonansi dan aliterasi memiliki karakteristik berbeda, meskipun syarat ini tidaklah mutlak. Asonansi biasanya menggunakan suku kata akhir untuk diulang (misalnya buku, saku, dan bangku). Sedangkan aliterasi biasanya menggunakan suku kata awal (misalnya gejolak, gelombang, dan gelisah).
Contoh Asonansi
Demi hadapi petani, kami beri polisi.
Tapi dalam bait-bait sajak ini, kau takkan kurelakan sendiri.
Pada contoh pertama, repetisi asonansi ditemukan pada setiap kata yang ada dalam kalimat, yaitu bunyi vokal 'i'. Efek estetik dari asonansi akan lebih terasa jika kata-kata tersebut disuarakan.
Contoh kedua merupakan penggalan puisi Sapardi Djoko Damono yang berjudul Pada Suatu Hari Nanti. Seluruh baris puisi ini ditutup dengan bunyi yang sama. Selain itu, secara umum puisi ini juga kaya akan repetisi. Hal tersebut menjadikan puisi ini semakin indah dan nyaman didengar. (inSastra/Amry Rasyadany)
No comments
Salam pegiat sastra .....
Bagaimana tanggapan Anda mengenai tulisan di atas?
Berkomentarlah dengan bahasa yang santun dan berikan manfaat untuk sesama.
Kami juga menerima kritik dan saran yang membangun, serta pertanyaan seputar kesusastraan. Mari bersama membentangkan wawasan kesusastraan.