Iklan 728x90 inSastra.com

Lomba Sastra

Kenali Majas #29 - Repetisi Epifora/Epistrofa

 

Majas Repetisi Epifora/Epistrofora

Mengulang kata yang sama pada dua kalimat atau lebih dapat memberikan penekanan terhadap kata yang dituju. Di sisi lain, dua kalimat atau lebih yang memiliki kata-kata penutup yang sama sudah barang tentu menimbulkan efek keindahan bunyi. Seperti rima yang menciptakan pola bunyi yang padu, majas epifora atau epistrofa juga menimbulkan efek yang menyerupai itu.



Daftar Isi [Sembunyikan]

Definisi Epifora/Epistrofa

Epistrofa atau epistrof berasal dari bahasa Yunani (epistrophe/επιστροφή) yang berarti kembali. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, epifora adalah pengulangan sebuah kata atau lebih pada akhir beberapa larik sajak atau pada akhir beberapa frasa yang berurutan untuk mencapai keindahan bunyi atau keefektifan bahasa. Dwi Susanto mendefinisikan epistrof sebagai teknik gaya bahasa yang digunakan dengan cara mengulang kata pada akhir dua kalimat secara berturut-turut.

Epifora atau epistrof merupakan jenis majas repetisi yang bentuknya mengulangi kata atau frasa yang berada di akhir kalimat atau baris yang berurutan. Pengulangan tersebut bertujuan untuk memberi penegasan sekaligus memberikan efek estetika tertentu. Epifora atau epistrof memiliki kemiripan dengan anastrof. Jika epifora atau epistrof mengulangi kata atau frasa yang terletak pada bagian akhir, anastrof mengulangi kata atau frasa yang terletak di awal kalimat atau baris.

Lebih lengkap mengenai majas repetisi anastrof dapat dibaca di Kenali Majas #25 - Repetisi Anastrof

Dalam beberapa referensi, epifora atau epistrofa serta anastrof disebut merupakan bagian dari majas paralelisme. Majas paralelisme sendiri adalah majas dengan urutan kata-kata yang tingkatan maknanya setara. Paralelisme bukan merupakan pengulangan melainkan pengurutan beberapa kata. Sedangkan epifora atau epistrofa dan anafora adalah kata atau frasa yang sama yang muncul kembali pada kalimat atau baris berikutnya. Oleh karena itu, kedua majas ini lebih tepat jika digolongkan dalam majas repetisi atau pengulangan.

Pembahasan lebih lengkap mengenai majas paralelisme dapat dibaca di Kenali Majas #19 - Paralelisme


Contoh Epifora/Epistrofa

Rusia memulai serangan dengan tembakan rudal. Kota Kiev hancur oleh tembakan rudal.
Aku jual sepatu demi ayang. Aku kerja jadi tukang demi ayang. Semua kulakukan demi ayang.

Contoh pertama adalah epifora berbentuk dua kalimat dengan kata 'tembakan rudal' sebagai penutup. Pengulangan kata 'tembakan rudal' pada dua kalimat tersebut memberikan penekanan sehingga pembaca lebih fokus pada kata tersebut.

Sedangkan pada contoh kedua, epifora terjadi pada tiga kalimat yang berurutan dengan mengulangi kata 'demi ayang'. Selain memberikan penegasan pada kata yang dimaksud, epifora juga menciptakan efek bunyi yang indah yang serupa dengan rima.


Contoh Majas Repetisi Epifora/EPistrofa

Referensi


No comments

Salam pegiat sastra .....

Bagaimana tanggapan Anda mengenai tulisan di atas?
Berkomentarlah dengan bahasa yang santun dan berikan manfaat untuk sesama.

Kami juga menerima kritik dan saran yang membangun, serta pertanyaan seputar kesusastraan. Mari bersama membentangkan wawasan kesusastraan.